SKI|Lombok Tengah -Sejumlah perwakilan dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah di Indonesia belajar kepemimpinan dari tuan rumah penyelenggaraan MotoGP Mandalika yang dinilai sukses pada 18-20 Maret 2022.
Sukses selenggarakan event balap motor paling bergengsi di Dunia ini,menjadi daya tarik tersendiri dari banyak aspek. Suksesi MotoGP Mandalika ini kemudian menjadi pendorong diselenggarakannya Visitasi Kepemimpinan Nasional (Pelatihan Kepemimpinan Nasional) Tingkat II Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR.
Sebanyak sepuluh orang perwakilan dari Kementerian PUPR, Perguruan Tinggi, Kepolisian, Kominfo, dan Pemerintah Kabupaten, serta Kementerian Agraria Tata Ruang (ATR)/BPN. Para pewakilan ini dari tanggal 21-25 Maret 2022 di Lombok untuk mempelajari dampak ekonomi dari gelaran MotoGP.
Perwakilan ini juga melakukan kunjungan langsung ke sejumlah desa sentra ekonomi seperti Desa Sade dan Sukarara yang terkenal dengan ekonomi pedesaannya. Selain melihat langsung bagaimana kondisi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika pasca MotoGP. Serta bertemu dan berdiskusi langsung dengan Bupati Lombok Tengah, H. Fathul Bahri, bersama Sekda Kabupaten Lombok Tengah, serta jajaran terkait.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR, sekaligus ketua rombongan, Suadi, didampingi Kuswara salah satu peserta diklat dari Kementerian PUPR saat ditemui di Praya, Jum’at (25/3/2022) menilai, penyelenggaraan MotoGP Mandalika sukses digelar. Hal itu menjadi indikator untuk mempelajari tentang bagaimana pemimpin di daerah memanagerial event bertaraf internasional sehingga sukses penyelenggaraannya.
“Beberapa hal yang memang kami laukan, ini pertama menyusun dan mengadopsi beberapa hal yang bisa kita angkat peran serta untuk ikuti PKN di Lombok, judul kami kemari ini meningkatkan perekonomian melalui MotoGP Mandalika, apakah ini berdampak terhadap masyarakat umumnya,” ungkap Suadi.
Menurut Suadi, tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Untuk Keadilan dan Kesejahteraan”.
“Hasilnya kami belajar ini bisa dirangkum menjadi kesimpulan yang akan kami terapkan ,” tandasnya.
Sementara itu, Kuswara menambahkan selama kegiatan, peserta belajar langsung bagaimana pemerintah kabupaten Lombok Tengah memanfaatkan momentum MotoGP. Kabupaten Lombok tengah dijadikan studi kasus untuk pembelajaran terutama menyangkut leadership.
“Kesimpulannya, momentum ini sangat baik untuk pemulihan ekonomi di Lombok Tengah. dalam konteks kepemimpinan, bagaimana kita melihat leadership pemerintah kabupaten, bagaimana manajerial dari perangkat daerah yang dirubah menjadi pelayan masyarakat. Sehingga sukses menyelenggarakan MotoGP,” tutur Kuswara.
“Kita bisa mengambil pembelajaran tadi bagaimana leadership dan bagaimana kolaborasi antar pemerintah daerah, pemerintah pusat dan swasta dalam mendorong perekonomian ini. Apa yang kami dapat, akan kami adopsi dan contoh di institusi kami,” demikian Kuswara. (red)