SKI | Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sedang membidik dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pada proyek Suku Dinas (Sudin) Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Jakarta Pusat tahun anggaran 2024.
Hal itu disampaikan pegiat anti korupsi dari Non Goverment Organisation Jaring Pelaksa Antisipasi Keamanan (NGO Jalak) kepada wartawan di lingkungan Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).
Kampanye mengatakan, banyak proyek yang dijumpai di daerah Jakarta Pusat yang tidak memasang papan proyek sebagai informasi kepada masyarakat pada penyerapan anggaran 2024.
“Dapat dikategorikan “proyek siluman”. Selain tidak memasang papan proyek, di lapangan bobot pekerjaan juga diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi yang tertera dalam kontrak,” ungkap Kampanye.
Pekerjaan juga terkesan dikerjakan asal jadi. Pelaksanaan pekerjaan diduga tidak mempedomani Peraturan Presiden (Perpres) No.70/2012 tentang perubahan kedua atas Perpres No. 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Hal itu, katanya, menuai keritikan dari berbagai elemen masyarakat. Papan proyek diduga sengaja tidak dipasang rekanan pelaksana untuk menghindari pemantauan sosial kontrol dari masyarakat.

Diakui, informasi dan temuan di lapangan sudah berulangkali disampaikan, bahkan dilaporkan secata tertulis kepada pejabat Sudin PRKP Jakarta Pusat. Namun, tidak ada respon dan pembenahan.
“Pantauan kami, mulai dari paket 1 hingga paket 5 tidak ada perubahan yang signifikan. Hanya beberapa pelaksana proyek yang sudah memasang papan proyek di lokasi,” terang Kampanye.
Dijelaskan Kampanye, dari puluhan proyek “siluman” yang dilaporkan ke aparat penegak hukum (APH), baru satu yang sedang diproses dan dibidik Tipikor Polres Metro Jakarta Pusat.
“Adapun yang sedang dibidik, Proyek Konstruksi Beton Peningkatan Prasarana, Sarana Utilitas (PSU) yang berlokasi di RW.03 dan RW.08 Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar,” kata Kampanye.
Proyek diduga dikerjakan oleh pelaksana PT. Raneate. Dimana diduga pekerjaan pengecoran jalan beton K250 dengan tebal 12cm Rp241. 827. 300,- tidak selesai dikerjakan sesuai spesifikasi dan kontrak. Temuan di lapangan, ketebalan beton jalan dikerjan hanya rata-rata 5cm.
Ketika dikonfirmasi lewat whatsapp, Kepala Sudin PRKP Jakarta Pusat, Dedi Arif Darsono, tidak menjawab wartawan. (Red)