Transaksi E-Katalog Tertinggi Se-Indonesia, Kepala LKPP RI Apresiasi Kinerja Edy Supriyanta

SKI | JEPARA – Demi mendorong penggunaan toko daring untuk belanja daerah, Pemerintah Kabupaten Jepara bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menggelar dialog bersama dengan tema “Optimalisasi Belanja Pemerintah Melalui Toko Daring”.

Kegiatan yang diselenggarakan di Pendopo Kartini, Jumat, (14/7/2023) ini dihadiri langsung oleh Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi, Penjabat (Pj.) Bupati Jepara Edy Supriyanta, Sekda Jepara Edy Sujatmiko, pimpinan perangkat daerah, serta unit kerja pengadaan barang dan jasa se-Pati Raya.

“Pengadaan barang dan jasa baik dari Pemerintah Daerah, Pusat, Lembaga dan Kementerian kalau di total jumlahnya ada Rp 1.000 triliun per tahun,” ucap Hendi.

Jumlah yang luar biasa tersebut menurutnya menjadi potensi beberapa oknum untuk melakukan tindak pidana korupsi. Untuk itu proses pengadaan barang dan jasa menggunakan sistem daring diharapkan dapat mencegah praktik culas semacam itu.

“Lakukan dengan baik dan cermat sehingga di tahun 2045 nanti Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbaik keempat sedunia sesuai prediksi para ahli ekonomi,” ujarnya.

Mantan Walikota Semarang tersebut menjelaskan per Juli 2023 serapan anggaran pengadaan barang/jasa melalui toko daring mencapai 32,04%. Hendi mengatakan capaian tersebut kian hari makin membaik. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dirinya melalui LKPP RI berusaha membenahi wilayah pengadaan barang/jasa.

“Presiden Jokowi mengatakan 5 hal, harus transparan, efisien, cepat menyerap anggaran, perbanyak produk dalam negeri, berdayakan usaha mikro kecil dan koperasi,” tuturnya.

Hal tersebut ia katakan dapat mengurangi praktik kecurangan karena proses yang dapat diakses oleh publik. Produk dalam negeri melalui UMK dan koperasi menurutnya juga penting, agar proses perputaran ekonomi suatu daerah tetap berputar di daerah tersebut.

“Pak Edy ini luar biasa, baru setahun menjabat tapi transaksi e-katalog Jepara menjadi yang tertinggi se-Indonesia yakni mencapai Rp 24,409 miliar,” kata Hendi.

Edy Supriyanta dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya terhadap para penyedia lokal di Jepara yang mampu mengikuti perubahan sistem belanja secara elektronik.

“Di Jepara ada 80.000 umkm, untuk itu saya ingatkan kepada seluruh perangkat daerah agar mengoptimalkan penggunaan toko daring dan produk lokal agar APBD kita digunakan dalam pengingkatan perekonomian daerah,” tandas Edy.

Ia berpesan kepada para penyedia barang dan jasa untuk meningkatkan penggunaan toko daring sebagai proses transaksi yang terbuka kepada masyarakat. Tak hanya itu, Edy meminta agar para penyedia barang jasa menyediakan barang yang berkualitas dan sesuai dengan harga.

“Sediakan harga yang sesuai, berkualitas dan ojo ngapusi. Jangan sampai barangnya mahal namun tidak berkualitas, nantinya akan merugikan diri sendiri,” tegasnya.

Usai acara, dirinya mengajak Hendi untuk berkeliling Pendopo Kartini sembari napak tilas masa kecil RA Kartini. Mulai menilik kamar pingitan hingga tempat mengajar Kartini semasa di Jepara. (Hani)