SKI| Jakarta – BNI Syariah resmi membuka perhelatan pameran haji dan umroh terbesar dan terlengkap di Indonesia, BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019 yang diselenggarakan di Assembly Hall. JCC Senayan, Jakarta pada Jumat (30/8). Expo kerja sama BNI Syariah dengan Arrayan Multi Kreasi (AMK) ini merupakan Ianjutan dari acara serupa yang diselenggarakan di lokasi yang sama tahun Ialu.
Hadir pada acara ini Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH). Anggito Abimanyu, Direktur Utama BNl Syariah, Abdullah Firman Wibowo; dan Komisaris Utama BNI Syariah, Fero Poerbonegoro.
Turut hadir perwakilan duta besar negara sahabat di pembukaan BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019, diantaranya Duta Besar Arab Saudi, Uzbekistan, Tunisia, Yordania dan Singapura.
Selain itu hadir pula Ketua Muassasah Asia Tenggara, Mustafa Hamzah Husen Damanhori; Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag, Sukoso; Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Ventje Rahardjo Soedigno; Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas): Bambang Sudibyo; dan Direktur Akses Perbankan Bekraf, Yuke Sri Rahayu.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo menyampaikan sebagai Hasanah Banking Partner yang berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem halal di Indonesia, BNI Syariah menyelenggarakan event ini sebagai one stop solution service bagi masyarakat, baik pengunjung maupun peserta expo.
“Melalui BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019, BNI Syariah tidak hanya berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan, namun juga sebagai agregator bisnis dan kolaborator bagi segenap stakeholders,” kata Abdullah Firman Wibowo. Dalam event ini, BNI Syariah juga mengajak pengunjung negara lain untuk mengunjungi destinasi lokal di Indonesia.
Dalam BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019 tahun ini, tersedia berbagai program menarik bagi pengunjung diantaranya paket umrah mulai Rp17 jutaan; paket umrah uang muka ringan mulai Rp2,5 juta; diskon paket umrah sampai dengan Rp1 juta; diskon paket haji khusus mulai Rp2,5 juta; paket umrah bayar 3 berangkat 4 dan program Umrah Duluan, Cicil Belakangan dengan BNI Fleksi iB Hasanah.
Bagi para peserta expo, BNI Syariah memberikan Layanan keringanan Tarif Remittance (Provisi Rp. 1 / $ 1) untuk Travel Agent, keringanan Tarif Penerbitan Bank Guarantee Under Counter Guarantee Provider Visa dengan tarif Promo $ 1.600 nett dengan syarat adanya penyetoran komitmen saat event berlangsung, pemberian special kurs transaksli jual beli valas (telegraphic transfer), serta solusi pembayaran transaksi B2B melalui Hasanah Card dengan limit dapat mencapai Rp 900 juta.
Tak hanya itu, untuk melengkapi kebutuhan gaya hidup halal masyarakat. BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019 menghadirkan 3 developer properti yang telah bekerja sama dengan BNI Syariah yaitu Perumnas, Patra Jasa, dan Pesona Land untuk memberikan hunian yang nyaman bagi masyarakat. Peserta juga bisa mendapakan promo produk pembiayaan untuk rumah hasanah dengan harga jual yang kompetitif dan DP mulai 5%.
Dalam event ini, BNI Syariah juga bersinergi dengan asosiasi dan mitra untuk bersama-sama mengangkat ekonomi syariah di Indonesia melalui Talkshow Sertifikasi Halal oleh Komite Bidang Perlindungan Konsumen dan Hubungan Industrial Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
Selain itu ada pula Talkshow Solusi Bagasi & Kargo Haji dan Umroh oleh BNI Syariah dan PT Tips Inovasi Indonesia yang dilanjutkan dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara keduanya.
BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019 diikuti oleh 141 peserta tenant supply chain, diantaranya 38 perusahaan travel, 57 international sellers, 8 national tourism organization, 12 perusahaan perlengkapan perjalanan, 3 maskapai penerbangan. 13 lembaga pemerintahan dan asosiasi. serta 10 peserta lain.
Ditargetkan jumlah pengunjung BNI Syariah Islamic Tourism Expo tahun ini sebesar 30 ribu orang, meningkat 25% dibanding tahun lalu. Untuk transaksi di event ini ditargetkan sebesar Rp126 Milyar, meningkat 17% dari tahun sebelumnya.
Pada event yang sama pada 2018 BNI Syariah berhasil mencatat total realisasi bisnis sebesar Rp 108,6 miliar yang terdiri dari pembiayaan produktif sebesar Rp 56,7 miliar; pembiayaan konsumtif Rp 51,2 miliar dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 577,6 juta. (why/Red SKI).
Komentar