SKI| Mataram – Viral di media sosial di masa pandemi covid-19, Lutfi Ramli seorang pedagang cilok jualan menggunakan setelan jas, rapi bak seorang pejabat anggota dewan, di Kota Mataram.
Lutfi sapaan akrabnya pria 34 tahun ini berjualan cilok keliling dan biasa mangkal di jl. Airlangga Kota Mataram, demi menarik hati dan minat pembeli ciloknya, melakukan hal berbeda dari pedagang cilok kebanyakan lainnya.
“saya berjualan Cilok Pejabat (nama dagangannya, red.) ini sudah 7 tahun dan semenjak corona penghasilan saya anjlok, sangat sulit sekali berjualan, dan kakak saya menawarkan ide kepada saya untuk berjualan cilok menggunakan jas, alhamdulillah sejak saya menggunakan jas ini dagangan saya laku keras” ujar Lutfi pada swarakonsumenindonesia.com di lokasi jualannya, Kamis (29|07).
Jualan yang biasanya hanya mampu menghabiskan 1 kg dan harus menunggu habis hingga malam, kini dagangan Lutfi tidak perlu waktu lama untuk menghabiskannya, kurang lebih 2 jam ciloknya ludes dibeli.
“sebelum berjas saya berjualan paling banyak 1 kg pa, sekarang alhamdulillah hingga hari ini saya menghabiskan 3 kg cilok, dan itupun saya jualan dari jam 4 sore, sekarang jam 5 lebih sudah habis, tadi saya ditunggu pembeli antri di sini” ungkapnya.
Total penghasilan perhari Lutfi dapatkan semenjak berjas sebesar 1 juta lebih, iya berharap usaha yang digelutinya saat ini berkembang, sehingga nantinya dapat mengembangkan usaha dan memiliki karyawan untuk membantu masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan, lebih-lebih di masa pandemi ini.
“Semoga nantinya usaha saya ini berkembang, punya tempat jualan dan karyawan, nantinya juga tetap harus menggunakan jas saat jualan, jadi icon cilok pejabat saya” tukasnya sambil tertawa.
Selain jualan cilok Lutfi juga ternyata seorang kepala lingkungan di Karang Kateng, Punia, Kota Mataram, dan bercita-cita menjadi seorang pejabat, menjadi anggota dewan.
“saya ingin menjadi dewan, kebetulan saya juga kader dari salah satu partai politik, partai PAN” Pungkas Lutfi.
Hingga saat ini, Lutfi kebanjiran pesanan dari para pembelinya, bahkan iya mengaku bahwa dari salah satu instansi dinas pemerintahan telah memesan 2 rombong cilok seharga 500 ribu rupiah miliknya. (red)