SKI, LOTIM – Wakil Bupati Lombok Timur, H.Rumaksi SJ melauncing Program Desa Swaday Kebersihan (PADASUKA) dengan di pusatkan di lapangan Desa Dasan Lekong, Kecamatan Sukamulia, Kamis (21|2).
Dengan ditandai Peresmian PADASUKA dan TPST ijobalit ini ditandai dengan pemukulan Gong dan penandatanganan prasasti oleh Wakil Bupati Lombok Timur.
Hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Lombok Timur, Asisten Administrasi dan Umum Setda Prov. NTB yang mewakili Gubernur NTB, Staf Ahli Kementrian PUPR dan LHK, Kepala OPD, semua Camat, Kepala Desa, Tokoh agama dan Masyarakat Sekitar.
Wakil Bupati Lombok Timur H. Rumaksi SJ dalam sambutannya, mengatakan bahwa Program PADASUKA ini diharapkan betul-betul dilaksanakan dengan senang hati untuk menjaga lingkungan sehingga apa yang dilakukan oleh Desa dan masayarakat Lombok Timur.
Hampir semua masalah sampah terjadi di Kabupaten/Kota se Indonesia termasuk di Lombok Timur. Sampah yang masuk setiap harinya di tempat pembuangan sampah di Ijobalit hanya bisa menampung 489 ribu meter kubik.
Kalau tidak ada upaya atau solusi dari masalah sampah ini maka 4 tahun kedepan, arean yang hanya 9,5 ha ini akan penuhn, tegasnya.
Lanjutnya, Pemerintah Daerah terus berupaya untuk mengadakan penambahan lahan untuk tempat pembuangan sampah. Selain itu juga diharapkan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan melakukan inovasi antara lain pada hari mulai dirintisnya pengelolan sampah dengan sistem 3R yaitu Reuse, Reduse dan Recyle. Dari 245 Desa yang ada saat ini sudah terbentuk 49 Bank Sampah.
“Kedepannya dengan adanya program ini semua desa dan kelurahan mempunyai bank sampah. Mengingat besarnya dana desa yang dikelola oleh desa tentunya diharapkan desa bisa membentuk Kepala Urusan Kebersihan disetiap desa dan kelurahan sehingga ada yang khusus menangani sampah,” ujarnya.
Sementara Staf ahli Kementrian PUPR RI,Achmad Gani Ghazaly Akman dalam sambutannya mengatakan bahwa pengelolaan sampah pada saat ini menjadi salah satu tantangan terbesar di Indonesia, menurut riset yang dilaksanakan oleh Sustainable Waste Indonedia (SWI), sebanyak 42% sampah di Indonesia masih tidak terkelola.
Dari 65 juta ton sampah yang diproduksi di Indonesia setiap hari, 15 juta ton mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak tertangani yang dibebankan oleh sarana prasarana pengangkutan yang belum efektif.
“Perilaku dan kebiasaan buruk masyarakatlah yang patut menjadi perhatian khusus dimana masyarakat yang sering membuang sampah langsung ke sungai atau alam,” tegasnya.
Penulis : Rizal
Editor : Red SKI
Komentar