SKI l Lombok Tengah-Puluhan kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mendapat bantuan dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Lombok Tengah.
“Alhamdulillah hari kami bisa memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang terkena banjir sebanyak 50 KK di Desa Kabul,” kata Ketua LPBI NU Kabupaten Lombok Tengah, M Juaini, di Praya, Jumat.
Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang rumahnya terkena banjir. Penyaluran bantuan logistik ini berupa bahan pokok, susu, selimut kebutuhan bayi, makan instan, atau makanan siap saji.
“Ini bisa membantu masyarakat yang terdampak banjir,” katanya.
Dalam kesempatan ia juga berpesan kepada masyarakat supaya sabar dalam menghadapi musibah banjir ini. Selain itu, masyarakat diharapkan tetap waspada atas banjir susulan, karena mengingat musim hujan telah tiba.
“Tetap waspada saat terjadi hujan, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Ia juga mengatakan, kasus COVID19 di Lombok Tengah saat ini telah turun drastis, namun masyarakat jagan kendor dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan cara tetap pakai masker dan jaga jarak.
“Kita juga imbau masyarakat tetap menjalankan prokes dan mendukung program vaksinasi dalam rangka mendukung even World Superbike di Sirkuit Mandalika,” katanya.
Banjir yang melanda tiga dusun di Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat, membuat warga mengungsi di Masjid setelah rumah mereka terendam air.
Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengatakan, nerdasarkan data desa sementara jumlah rumah warga yang terendam banjir ada 50 kepala keluarga (KK). Kini warga yang rumahnya terendam banjir telah mengungsi ke sanak keluarga atau Masjid dan Musholla yang tidak ikut tergenang air.
“Sebagian warga mengungsi di Masjid dan Musollah di Dusun setempat,” katanya.
Sebelumnya, tiga Dusun atau Kampung di Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat terendam banjir, setelah hujan lebat disertai angin kencang mengguyur wilayah setempat.
Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri, Kamis malam bergerak cepat dengan turun langsung ke lokasi banjir di Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya.
“Ketinggian air yang melanda Dusun Kending Sampi, Pampang dan Kangas Lauq Desa Kabul itu hingga lutut orang dewasa,” katanya.
Di lokasi, Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri bersam Kepala BPBD Lombok Tengah langsung meninjau lokasi terdampak dan langsung memberikan arahan kepada petugas BPBD dan lainnya dalam penanganan dilakukan untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir.
“Kita butuh salurkan beras, mie instan selimut dan kebutuhan yang mendesak,” katanya.
Sementara itu sejumlah bantuan terlihat telah datang dari Tim Tagana Bencana Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun bantuan sementara yang diberikan kepada warga itu berupa selimut, matras, sandal sama paket kebersihan masing-masing 100 buah.
“Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan oleh warga untuk sementara waktu, sambil menunggu tambahan bantuan lainnya,” kata Kasi Perlindungan Sosial Bencana Alam Dinsos NTB, Chandra.
Kepala BPBD Lombok Tengah, H Ridwan Mahruf mengatakan, bahwa pihaknya saat ini telah turun ke lokasi banjir bersama petugas untuk membantu warga yang rumahnya terendam air.
Banjir itu diakibatkan oleh luapan air yang ada di sungai desa setempat, karena tumpukan sampah, sehingga aliran air meluap dan masuk ke rumah warga. Selain itu, diakibatkan derasnya air hujan yang terjadi di Lombok Tengah.
“Tidak ada korban jiwa, semoga airnya cepat surut,” katanya.
Kapolsek Praya Barat Daya, Iptu Samsul menambahkan, bahwa banjir di wilayah Kecamatan Praya Barat Daya khususnya yang terjadi di Desa Kabul dan Desa Montong Ajan adalah kejadian yang sering terjadi disetiap tahun, yakni pada saat datang musim penghujan dengan intensitas tinggi dan banjir tersebut akan surut untuk beberapa jam kemudian.
“Banjir dikarenakan adanya intensitas hujan yang tinggi juga ditambah dengan kondisi bukit yang sudah gundul sehingga menyebabkan air yang turun dari bukit melalui sungai tidak bisa menampung, sehingga menyebabkan aliran air sungai meluap hingga mengenang areal perkampungan yang ada dipinggir aliran sungai,” katanya.
Atas terjadinya bencana itu, tindakan yang diambil pihak kepolisian yaitu, melakukan pengecekan dan pengamanan terhadap warga yang terdampak banjir untuk mengetahui adanya korban jiwa maupun korban material.
“Air yang mengenangi perkampungan berangsur-angsur surut,” katanya.(Red).