oleh

Waspada’ Ratu Pembohong Berkedok Cinta, Sudah Menipu Seorang Lelaki Warga Kabupaten Cirebon

SKI | CIREBON – Seorang Lelaki yang merasa dirinya dibohongi oleh seseorang Wanita dengan rayuan mautnya Ratu Pembohong (Penipu) tak segan-segan meminta pulsa dan uang yang cukup lumayan terhadap Sang Lelaki yang dirayunya.

Salah satu Korban itu, Sdr. Cl Warga Kab. Cirebon Provinsi Jawa Barat. Berawal kenal dari hubungan Ponsel atau lewat Handpone (Hp) akun Facebook 4 Oktober 2021, lanjut hingga komunikasi WhatsApp (WA).

Cl yang merasa tidak menaruh curiga, dengan diiming-imingi akan memberikan segalanya apa yang dia miliki (Linda Amoy (Ratu Penipu) yang beralamatkan Jl. Urip Sumoharjo KM 4 Pampang Kecamatan Panakkukang Kota Makasar Provinsi Sulawesi Selatan sempat mengirimkan foto Syurnya (bugil), namun ternyata foto itu hanya editor foto saja (mukanya dia namun badanya bukan dia), dan dia juga pernah menjanjikan akan mengirimkan Video bugil kepada Cl,” ujar Cl, Minggu (19/12/2021).

Bahkan sempat menemui langsung kediaman Sdr. Cl yang berada di Kabupaten Cirebon ketemu di Kasepuhan Keraton Gunungjati. Menurut Cl, disitu hanya berbincang-bincang tentang kepribadianya masing-masing.

“Saya lagi galau, Anak Saya diabil Suami, Suami Saya juga Orang Cirebon, yang kemudian cerai,” kata Linda Amoy kepada Cl.

Lanjutnya, Saya akan nikah sama Mas, kalau saja Mas sudah memenuhi apa yang Saya inginkan,” ujar Linda Amoy lagi kepada Cl, yang mengutarakan keluhanya kepada Awak Media Swara Konsumen Indonesia (SKI).

Dengan rayuan manisnya Cl yang merasa dibohongi (ketipu) dari pembelian pulsa Rp 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah (satu nomor) 2 nomor kontak jadi Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)/harinya belum lagi uang untuk ditransfer dari Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) hingga Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah)/harinya juga.

“Kerugian Saya kedia selama kenal dia kurang lebihnya Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah),” ungkap Cl dengan nada penuh penyesalan.

Kini Lindah Amoy tidak lagi dapat dihubungi, hingga saat sekarang ini, dan merasa itupula dirinya hendak meminta bantuan kepada penegak hukum yang berlaku di Indonesia, salah satunya pihak Kepolisian, berharap segerah menindak.

“Agar jangan sampai ada Korban lain yang sama menimpah seperti dirinya,” jelasnya. (Yana BS)